agen judi bola , sportbook, casino, togel, number game, singapore, tangkas, basket, slot, poker, dominoqq,
agen bola. Semua permainan bisa dimainkan hanya dengan 1 ID. minimal deposit 50.000 ,- bonus cashback hingga 10% , diskon togel hingga 66% bisa bermain di android dan IOS kapanpun dan dimana pun. poker , bandarq , aduq, domino qq ,
dominobet. Semua permainan bisa dimainkan hanya dengan 1 ID. minimal deposit 10.000 ,- bonus turnover 0.5% dan bonus referral 20%. Bonus - bonus yang dihadirkan bisa terbilang cukup tinggi dan memuaskan, anda hanya perlu memasang pada situs yang memberikan bursa pasaran terbaik yaitu
http://45.77.173.118/ Bola168. Situs penyedia segala jenis permainan poker online kini semakin banyak ditemukan di Internet, salah satunya TahunQQ merupakan situs Agen Judi Domino66 Dan
BandarQ Terpercaya yang mampu memberikan banyak provit bagi bettornya. Permainan Yang Di Sediakan Dewi365 Juga sangat banyak Dan menarik dan Peluang untuk memenangkan Taruhan Judi online ini juga sangat mudah . Mainkan Segera Taruhan Sportbook anda bersama
Agen Judi Bola Bersama Dewi365 Kemenangan Anda Berapa pun akan Terbayarkan. Tersedia 9 macam permainan seru yang bisa kamu mainkan hanya di dalam 1 ID saja. Permainan seru yang tersedia seperti Poker, Domino QQ Dan juga
BandarQ Online. Semuanya tersedia lengkap hanya di ABGQQ. Situs ABGQQ sangat mudah dimenangkan, kamu juga akan mendapatkan mega bonus dan setiap pemain berhak mendapatkan cashback mingguan. ABGQQ juga telah diakui sebagai
Bandar Domino Online yang menjamin sistem FAIR PLAY disetiap permainan yang bisa dimainkan dengan deposit minimal hanya Rp.25.000. DEWI365 adalah
Bandar Judi Bola Terpercaya & resmi dan terpercaya di indonesia. Situs judi bola ini menyediakan fasilitas bagi anda untuk dapat bermain memainkan permainan judi bola. Didalam situs ini memiliki berbagai permainan taruhan bola terlengkap seperti Sbobet, yang membuat DEWI365 menjadi situs judi bola terbaik dan terpercaya di Indonesia. Tentunya sebagai situs yang bertugas sebagai
Bandar Poker Online pastinya akan berusaha untuk menjaga semua informasi dan keamanan yang terdapat di POKERQQ13. Kotakqq adalah situs
Judi Poker Online Terpercayayang menyediakan 9 jenis permainan sakong online, dominoqq, domino99, bandarq, bandar ceme, aduq, poker online, bandar poker, balak66, perang baccarat, dan capsa susun. Dengan minimal deposit withdraw 15.000 Anda sudah bisa memainkan semua permaina pkv games di situs kami. Jackpot besar,Win rate tinggi, Fair play, PKV Games
Comments
Edit: Sorry I spoke too fast, I tried with a factor predictor with more than 2 levels and I'm no longer reproducing the fixed effects, seeing as I would need to change the coding as you mention
How did you get the chi-square in R? when I do the following (with my own dataset):
I seem to be able to reproduce JASP's results, with the exception that R calls the test an F-test and JASP calls it a chi-square. Note that by default JASP seems to include a random slope as well for Trial, so you need to uncheck the box for Trial under Model -> Random effects
for the chi-square I used: car::Anova(model, type = 3, test.statistic="Chisq")
I think that JASP is calculating the overall model differently because the fixed effects in JASP produce the same p-values as the fixed effects in R, but not the overall model. The difference becomes even more severe if I add more variables. I think the difference might be JASP's assumptions or how the errors are calculated, because if I add a second factor the difference become even more pronounced.
Here's an example of the output.
okay, my current guess is that the difference comes from JASP evaluating the model using likelihood ratio tests and R uses Wald tests.
For my purposes, this is a big problem, because I only turned to R because I wanted to use a power simulation. BUT I can't use a power simulation on glmer because it will give me the results of the Wald test, and I can't run it on glmmTMB (that can actually run maximum likelihood tests).
Well... I think it's a dead end.
Update:
I think I solved the problem.
As far as I can see, the issue was likelihood ratio test vs. Wald test. glmer can't abide with likelihood ratio test, but other packages can, like simr: doTest(model, fixed("IV", "lr")).
Then I did the power analysis using powerCurve:
powerCurve(model, fixed("IV", "lr"),along = "subjects",breaks = c(70,80,90))